Intervensi pada dasarnya terdiri dari penguraian fisik permukaan jalan dan lalu lintas. Pejalan kaki dan lalu lintas kendaraan sekarang berbagi ruang sesuai dengan model “permukaan bersama” dengan batas kecepatan yang dikurangi. Tanah telah dibersihkan dari jalan setapak, rintangan dan penghalang arsitektur sehingga pejalan kaki, orang-orang di kursi roda dan dengan kereta bayi dapat bergerak dengan bebas. Penutup saluran drainase besi cor hitam membentang di kedua sisi jalan, empat meter dari bangunan. Tepi penutup adalah pita paving kasar yang dirancang khusus untuk tunanetra.
Batu alam berkualitas tinggi adalah pilihan paving dengan maksud untuk pemeliharaan jangka panjang dari permukaan, yang telah ditutupi dengan pola berlian yang luas di granit pucat pada gelap. Batu paving yang saling terkait disambung dengan mortar fleksibel di atas pelat beton bertulang serat. Batu paving ditahan oleh baja tahan karat dan nubs beton yang mencegah gerakan di bawah roda kendaraan. Penerangan jalan malam hari dicapai dengan dua puluh enam tiang setinggi dua puluh meter dan dipasang pada interval dua puluh lima meter di sepanjang tengah jalan, dengan penerangan yang dirancang khusus untuk ruang tersebut.
